Rabu, 27 Mei 2015

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk ( SMBR.JK ) - Telah Dapat Suplai Listrik Sebesar 75 MW



PT Semen Baturaja (Persero) Tbk akan mendapat pasokan listrik sebanyak 75 megawatt dari perusahaan daerah milik Pemprov Sumatra Selatan guna memenuhi kebutuhan tenaga listrik saat pabrik baru beroperasi pada 2018.

Sebagai langkah awal, perseroan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) selaku BUMD yang akan mensuplai listrik tersebut.

Direktur Utama PT.Semen Baturaja, Pamudji Rahardjo mengatakan kapasitas produksi semen perusahaan telah meningkat dua kali lipat sehingga memerlukan fasilitas penunjang produksi.

"Kami butuh beberapa fasilitas penunjang, termasuk untuk penambahan pabrik baru yang membutuhkan tenaga listrik yang besar, salah satunya suplai energi listrik,"katanya saat penandatanganan MoU dengan PDPDE di Palembang, Selasa (26/5).

Menurut dia, saat ini kebutuhan listrik di pabrik sekitar 30-35 megawatt (MW), nantinya perseroan memerlukan kapasitas listrik hingga 70 MW saat pabrik Baturaja II beroperasi.

Dia mengatakan produksi semen dari emiten berkode SMBR itu akan mencapai 3,8 juta ton per tahun. Sementara saat ini pihaknya memproduksi sebanyak 2 juta ton semen per tahun.

Dalam MoU tersebut, SMBR dan PDPDE juga menyepakati kerja sama pemenuhan batu bara.






























Catatan:

PT Semen Baturaja (Persero) berdiri pada tanggal 14 November 1974, dengan akte notaris Jony Frederick Berthol Tumbelaka Sinjal No. 34, dengan pemegang saham PT. Semen Padang (55 %) & PT. Semen Gresik (45 %).

Pada tahun 1978 pemerintah memberikan penyertaan modal yang mengubah status hukum perusahaan menjadi PT (Persero) dengan susunan modal sebagai berikut :

Pemerintah RI : 88 %
PT Semen Gresik (Persero) : 7 %
PT Semen Padang (Persero) : 5 %

Pada tahun 1991 berdasarkan PP Nomor : 3 tahun 1991, susunan modal PT Semen Baturaja berubah menjadi 100 % milik Pemerintah RI dengan mengambil alih saham - saham yang semula dimiliki oleh PT Semen Gresik dan PT Semen Padang.

Tahun 2011, Perseroan melakukan Pembangunan proyek Cement Mill and Packer dengan kapasitas 750.000 ton semen per tahun dan telah beroperasi komersil pada bulan Juli 2013, sehingga kapasitas Perseroan menjadi 2.000.000 ton semen per tahun.

Tanggal 28 Juni 2013, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk melaksanakan Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 23,76% atau 2.337.678.500 saham ke publik yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik Baturaja II dengan kapasitas 1,85 juta ton semen per tahun.[1]

Pusat Produksi terletak di Baturaja yaitu produksi Terak. Sedangkan proses penggilingan dan pengantongan semen dilaksanakan di Pabrik Baturaja, Pabrik Palembang dan Pabrik Panjang yang selanjutnya siap untuk didistribusikan ke daerah-daerah pemasaran.

Bahan baku produksi berupa Batu Kapur dan Tanah Liat diperoleh dari pertambangan Batu Kapur dan Tanah Liat milik Perseroan yang berlokasi hanya 1,2 km dari pabrik di Baturaja.

Sedangkan bahan baku pendukung seperti Pasir Silika diperoleh dari tambang rakyat di sekitar Baturaja, Pasir Besi diperoleh dari tambang rakyat di provinsi Lampung, Gypsum dibeli dari Petro Kimia Gresik dan impor dari Thailand, sedangkan kantong semen diperoleh dari produsen kantong jadi di dalam negeri.

Untuk penyempurnaan peralatan yang sudah ada dalam rangka pencapaian kapasitas terpasang, yaitu sebesar 500.000 ton semen per tahun, sekaligus persiapan untuk meningkatkan kapasitas terpasang, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk melaksanakan Proyek Optimalisasi I (OPT I). Proyek ini dimulai tahun 1992 dan selesai tahun 1994 dengan kapasitas terpasang meningkat menjadi 550.000 ton semen per tahun.

Sebagai tindak lanjut proyek OPT I, pada tahun 1996 Perseroan melaksanakan Proyek Optimalisasi II (OPT II), untuk meningkatkan kapasitas menjadi sebesar 1.250.000 ton semen per tahun. Proyek OPT II selesai tahun 2001 dan telah berproduksi sampai sekarang.

Pada tanggal 20 Juni 2004 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menerbitkan Obligasi I sebesar Rp.200 milyar. Emisi obligasi ini merupakan program lanjutan Restrukturisasi keuangan dalam rangka meningkatkan profitabilitas sekaligus likuiditas Perseroan. Perseroan telah melakukan pelunasan atas pinjaman Obligasi I pada bulan Juni 2010.

Tahun 2011, Perseroan melakukan Pembangunan proyek Cement Mill and Packer dengan kapasitas 750.000 ton semen per tahun dan telah beroperasi komersil pada bulan Juli 2013, sehingga kapasitas Perseroan menjadi 2.000.000 ton semen per tahun.

Tanggal 28 Juni 2013, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk melaksanakan Initial Public Offering(IPO) dengan melepas 23,76% atau 2.337.678.500 saham ke publik yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik Baturaja II dengan kapasitas 1,85 juta ton semen per tahun.

Dari sisi pemasaran, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk memiliki daerah pasar utama yaitu Sumatera Selatan dan Lampung yang merupakan wilayah di Indonesia yang menikmati petumbuhan ekonomi yang cukup baik dan stabil. Hal ini memberi peluang bagi Semen Baturaja untuk meningkatkan penjualan dan mencapai kapasitas terpasang.

Dalam menyalurkan produknya Perseroan menggunakan distributor dengan jaringan yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu. Sebagian besar penjualan Perseroan dilakukan dalam bentuk tunai, sedangkan untuk penebusan semen secara kredit para distributor diwajibkan untuk menyediakan jaminan dalam bentuk bank garansi dan/atau bentuk jaminan lainnya.

Keberadaan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk banyak memberikan manfaat baik langsung maupun tidak langsung, berupa pajak dan retribusi kepada Pemerintah Pusat dan Daerah, dividen kepada Pemegang Saham, kesempatan kerja, maupun dalam bentuk Kemitraan dan Bina Lingkungan bagi masyarakat sekitar pabrik




saham . bursajkse

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.