Kamis, 28 Mei 2015

PT Pertamina Persero - Penjualan Pertalite Menunggu Putusan Final Dirjen Migas



PT Pertamina Persero mengungkapkan, perizinan untuk pengadan BBM jenis pertalite (Ron 90) saat ini tinggal menunggu persetujuan dari Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. 

Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, segala perizinan untuk pengadaan pertalite sudah dipenuhi Pertamina. "Kita sudah mengurus perizinan yang ada di Kementerian ESDM, dan itu tinggal menunggu keputusan" ujar Dwi di Jakarta, Rabu (27/5).

Sesuai peraturan, walaupun pertalite tidak disubsidi dan produk tersebut sebagai strategi bisnis Pertamina, harus mendapat izin dari pemerintah, karena energi merupakan kebutuhan khalayak. Saat ini, sambil menunggu izin keluar, Pertamina terus melakukan uji lapangan, agar ketika semua siap diedarkan, tidak terjadi masalah ketika dipasarkan.

"Saat ini masih uji coba untuk kendaraan yang dipantau, bagaimana perkembangannya. Kita harus meyakinkan semua orang, lebih baik pelan tapi pasti dan abadi," katanya. 

Dwi berharap izin bisa keluar pada bulan Juni 2015. Mundurnya rencana awal Pertamina untuk mengedarkan pertalite, menurutnya, berkaitan dengan keinginan untuk menghasilkan BBM yang bersih dan berkualitas.

Untuk bisa dipasarkan di dalam negeri, pertalite harus lolos uji standar dan mutu sesuai Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi nomor 313.K/10/DJM.T/2013 tentang Standar dan Mutu (spesifikasi) BBM jenis Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri. Selain itu, jenis aditif yang digunakan dalam BBM Ron 90 harus kompatibel dengan minyak mesin, artinya jenis BBM ini tidak akan menambah kekotoran mesin atau kerak.





























Catatan:

Pertamina (dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi diIndonesia. Pertamina masuk urutan ke 122 dalam Fortune Global 500 pada tahun 2013.[3][4].

Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia, namun monopoli tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Perusahaan ini juga mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia dengan kapasitas total 1.507.950 ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total 102,3 juta ton per tahun.[5]

Pertamina adalah hasil gabungan dari perusahaan Pertamin dengan Permina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan ini terjadi pada 1968. Direktur utama (Dirut) yang menjabat dari 2009 hingga 2014 adalah Karen Agustiawan yang dilantik oleh Menneg BUMN Syofan Djalil pada 5
Februari 2009 menggantikan Dirut yang lama Ari Hernanto Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting karena ia menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di perusahaan BUMN terbesar milik Indonesia itu. Karen Agustiawan mengundurkan diri sebagai Dirut pada 1 Oktober 2014 dan menjadi dosen guru besar di Harvard University, Boston, Amerika Serikat. Selanjutnya pada 28 November 2014, Presiden Joko Widodo memilih Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Ia menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri[6].


Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan.

Pada tahun 2013, Pertamina menempati peringkat 122 dari 500 perusahaan terbaik dunia versi Fortune Global[7][8].


Pertamina Hulu

Kegiatan usaha Pertamina Hulu meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dilakukan di beberapa wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh Pertamina Hulu dan melalui kerjasama dengan mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda dengan kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri. Untuk mendukung kegiatan intinya, Pertamina Hulu juga memiliki usaha di bidang pemboran minyak dan gas.

PT Pertamina EP

Sebagai tindak lanjut dari UU Migas No. 22 tahun 2001, pada tanggal 13 September 2005 dibentuk PT Pertamina EP yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero)[1] yang bergerak di sektor hulu minyak dan gas untuk mengelola Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP) Pertamina kecuali untuk Blok Cepu dan Blok Randu Gunting.

Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan penemuan cadangan migas baru sebagai pengganti hidrokarbon yang telah diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar kesinambungan produksi migas dapat terus dipertahankan.

Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri dilakukan di 7 (tujuh) Daerah Operasi Hulu (DOH). Ketujuh daerah operasi tersebut adalah DOH Aceh (NAD) Sumatera Bagian Utara yang berpusat di Rantau, DOH Sumatera Bagian Tengah berpusat di Jambi, DOH Sumatera Bagian Selatan berpusat di Prabumulih, DOH Jawa Bagian Barat berpusat di Cirebon, DOH Jawa Bagian Timur berpusat di Cepu, DOH Kalimantan berpusat di Balikpapan, dan DOH Papua berpusat di Sorong.

Perusahaan patungan

Aktivitas eksplorasi dan produksi dilakukan melalui operasi sendiri dan konsep kemitraan dengan pihak ketiga. Pola kemitraan dalam bidang minyak dan gas berupa JOB-EOR (Joint Operating Body for Enhanced Oil Recovery), JOB-PSC (Joint Operating Body for Production Sharing Contract), TAC (Technical Assistance Contract), BOB (Badan Operasi Bersama), penyertaan berupa IP (Indonesian Participation) dan PPI (Pertamina Participating Interest), serta proyek pinjaman; sedangkan pengusahaan panasbumi berbentuk JOC (Joint Operating Contract).

Sampai akhir tahun 2004 jumlah kontrak pengusahaan migas bersama dengan mitra sebanyak 92 kontrak yang terdiri dari 6 JOB-ER, 15 JOB-PSC, 44 TAC, 27 IP/PPI (termasuk BOB-CPP) dan 5 proyek loan. Sedangkan untuk bidang panas bumi terdapat 8 JOC.

Saat ini DOH yang dulu digabung menjadi 3 region, yaitu Region Sumatera berusat di Prabumulih: Region Jawa di Cirebon dan Region KTI (Kawasan Timur Indonesia) dengan pusatnya di Balikpapan.

Panas bumi

Pengusahaan bidang panas bumi dilakukan di 3 (tiga) area panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 162 MW. Ketiga Area Panas Bumi tersebut adalah Area Sibayak (2 MW) di Sumatera Utara, Kamojang (140 MW) di Jawa Barat dan Lahendong (20 MW) diSulawesi Utara.

Pengembangan usaha

Dalam hal pengembangan usaha, Pertamina telah mulai mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui aliansi strategis dengan mitra. Pertamina juga memiliki usaha yang prospektif di bidang jasa pemboran minyak dan gas melalui Pertamina Drilling Service (PDS) yang memiliki 26 unit rig pemboran serta anak perusahaan PT Usayana yang memiliki 7 rig pemboran. Dalam kegiatan transmisi gas, Pertamina memiliki jaringan pipa gas dengan panjang total 3800 km dan 64 stasiun kompresor.

Pertamina Hilir

Stasiun pengisian bahan bakar Pertamina

Kegiatan usaha Pertamina Hilir meliputi pengolahan, pemasaran & niaga dan perkapalan serta distribusi produk Hilir baik di dalam maupun keluar negeri yang berasal dari kilang Pertamina maupun impor yang didukung oleh sarana transportasi darat dan laut. Usaha hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha Pemasaran, Usaha Niaga, dan Usaha Perkapalan.

Pengolahan

Kilang minyak

Bidang Pengolahan mempunyai 7 unit kilang dengan kapasitas total 1.041,20 Ribu Barrel. Beberapa kilang minyak terintegrasi dengan kilang Petrokimia dan memproduksi NBBM.

Ketujuh Kilang minyak tersebut terdiri dari :

Unit Pengolahan I di Pangkalan Brandan - Sumatera Utara (ditutup pada Januari 2007) dan bergabung dengan Unit Pengolahan II Dumai pada tahun 2010.
Unit Pengolahan II di Dumai - Riau
Unit Pengolahan III di Plaju-Sei Gerong Palembang - Sumatera Selatan
Unit Pengolahan IV di Cilacap - Jawa Tengah
Unit Pengolahan V di Balikpapan - Kalimantan Timur
Unit Pengolahan VI di Balongan Indramayu - Jawa Barat
Unit Pengolahan VII di Sorong - Papua

Kilang LNG

Disamping kilang minyak, Pertamina Hilir mempunyai kilang LNG di Arun, Aceh dan di Bontang, Kalimantan Timur. Kilang LNG Arun dengan 6 train dan LNG Badak di Bontang dengan 8 train. Kapasitas LNG Arun sebesar 12,5 Juta Ton sedangkan LNG Badak 22,5 Juta Ton per tahun.

Beberapa kilang tersebut juga menghasilkan LPG, seperti di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan, Donggi, Senoro dan Mundu.

Kilang Cilacap adalah satu-satunya penghasil lube base oil dengan grade HVI- 60, HVI — 95, HVI -160 S dan HVI — 650. Produksi lube base ini disalurkan ke Lube Oil Blending Plant (LOBP) untuk diproduksi menjadi produk pelumas dan kelebihannya diekspor.


Produk

Bahan Bakar Minyak :

BioPertamax, Pertamax
Pertamax Plus
BioPremium, Premium,
Solar, Bio Solar, Pertamina DEX
Kerosine

Non-minyak : Minarex, HVI 90, HVI 160, Lube Base, Green Coke, Asphalt,
Gas : Elpiji, Bahan Bakar Gas (BBG), Vigas, LPG, CNG, Musicool
Pelumas :

Fastron adalah minyak lumas mesin kendaraan dengan bahan dasar semi synthetic
Prima XP SAE 20W - 50 adalah pelumas produksi Pertamina untuk mesin bensin
Mesran Super SAE 20W-50 adalah pelumas mesin bensin
Mesrania 2T Super-X adalah pelumas mesin bensin dua langkah yang berpendingin air seperti mesin tempel atau speed boat. Pelumas ini diproduksi oleh Pertamina. Juga cocok untuk penggunaan pada motor tempel yang lebih kecil dan mesin ketam, mesin gergaji, bajaj dan bemo.
2T Enviro merupakan pelumas kendaraan 2 Tak dengan bahan bakar bensin juga pelumas semi sintetis yang dibuat dari bahan dasar pelumas mineral ditambah bahan dasar pelumas sintetis Poly Isobutylene. Direkomendasikan untuk digunakan pada mesin kendaraan 2 Tak berbahan bakar bensin dengan pendingin udara. Kendaraan-kendaran 2 Tak buatan Jepang seperti Kawasaki, Yamaha, Suzuki,Honda dan Vespa, dapat juga digunakan untuk mesin gergaji (chain saw) dan mesin potong rumput.
Enduro 4T
Meditran
Rored

Petrokimia : Pure Teraphithalic Acid (PTA), Paraxyline, Benzene, Propyline, Sulfur

Anak perusahaan

Kantor Pusat Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta

PT Pertamina EP - Usaha hulu di bidang minyak dan gas bumi meliputi: eksplorasi, eksploitasiserta penjualan produksi minyak dan gas bumi hasil kegiatan eksploitasi.
PT Pertamina Geothermal Energy - Pengelolaan dan pengembangan sumber daya panas bumimeliputi kegiatan eksplorasi & ksploitasi, produksi uap dan pembangkitan listrik dan jasa konsultasi, konstruksi, operasi dan pemeliharaan serta pengembangan teknologi di bidang panas bumi.
PT Pertagas - Niaga, transportasi distribusi, pemrosesan dan bisnis lainnya yang terkait dengangas alam dan produk turunannya.
PT Pertamina Hulu Energi - Pengelolaan usaha sektor hulu minyak & gas bumi serta energi baik dalam maupun luar negeri serta kegiatan usaha yang terkait dan atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak & gas bumi.
PT Pertamina EP Cepu - Eksplorasi, eksploitasi dan produksi di Blok Cepu.
PT Pertamina Drilling Services Indonesia - Pengelolaan dan pengembangan sumber daya jasadrilling meliputi eksplorasi dan eksploitasi baik migas maupun panas bumi.
PT Nusantara Regas - Pengelolaan dan pengembangan Fasilitas Storage and Regasification Terminal (FSRT) termasuk pembelian LNGdan pemasaran hasil pengelolaan FSRT.
PT Pertamina Patra Niaga - Jasa teknologi, jasa perdagangan Non BBM serta industri di bidang pertambangan minyak dan gas bumi.
PT Pertamina Trans Kontinental - Jasa pperasi [erkapalan meliputi supply vessels, tug boat, cargo vessels, keagenan dan pengelolaandermaga KABIL di Pulau Batam.
PT Pertamina Retail - Retail SPBU, perdagangan BBM dan jasa pengangkutan BBM.
PT Tugu Pratama Indonesia - Jasa asuransi kerugian yang berkaitan dengan operasional industri migas dan marine hull.
PT Pertamina Dana Ventura - Kegiatan modal ventura.
PT Pertamina Bina Medika - Jasa pelayanan kesehatan dan rumah sakit terletak di Jakarta & sekitarnya, Cirebon, Balikpapan, Tanjungdan Prabumulih.
PT Patra Jasa - Hotel/Motel, perkantoran dan penyewaan Real Property/Hotel.
PT Pelita Air Service - Jasa transportasi udara, penyewaan pesawat udara dan penerbangan terjadwal (reguler), menyelenggarakan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha.
PT Pertamina Training & Consulting - Jasa pengembangan SDM, pengkajian dan konsultasi kesisteman manajemen dalam rangka menunjang kegiatan migas dan panas bumi.
PT Usayana - Bidang drilling, work over, well service, teknik bawah air, ticketing, event organizer, perwismaan, perdagangan, properti, pengelolaan lapangan golf, gedung olahraga, SPBU, perbengkelan dan konsultan.



saham . bursajkse

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.