PT Indika Energy Tbk (INDY) memutuskan mundur dari konsorsium pembangunan pembangkit listrik mandiri (independent power producer/IPP) di Cirebon, Jawa Barat. Nilai investasi IPP berkapasitas 1.000 megawatt (MW) tersebut sekitar USD1,2-1,4 miliar.
Adapun Marubeni Corporation, Korea Midland Power, dan Samtan Corporation tetap akan menjadi mitra strategis Indika Mitra Energi.
Perseroan belum mempertimbangkan untuk ikut proyek IPP lainnya. Saat ini, Indika Energy sudah mengoperasikan satu pembangkit listrik di Cirebon berkapasitas 660 MW.
Pembangkit listrik tersebut juga dibangun oleh konsorsium yang sama. Indika Energy menguasai sekitar 20% saham, Marubeni Corporation sebesar 32,5%, dan Korea Midland Power sebesar 27,5%.
Sementara itu, tahun ini, Indika Energy mengalokasikan dana sebesar USD80 juta untuk belanja modal (capital expenditure/capex). Capex tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya USD113 juta. Total capex tahun ini termasuk bawaan (carry over) 2014. Tahun lalu, perseroan hanya menyerap 60% capex. Hal tersebut terjadi, karena perseroan menunda beberapa proyek.
Sesuai rencana, perseroan akan merealisasikan pembangunan kantor baru tersebut pada tahun ini. Sepanjang 2014, Indika Energy membukukan pendapatan sebesar USD1,11 miliar atau naik 28,5% dibandingkan tahun sebelumnya US$ 863,39 juta. Meski naik, perseroan masih membukukan rugi bersih sebesar USD27,5 juta.
Rugi bersih yang dialami perseroan disebabkan kenaikan beban pajak menjadi USD28,19 juta pada 2014, dibandingkan 2013 yang senilai USD11,25 juta. Sementara itu, rugi sebelum pajak perseroan pada 2014 berkurang drastis menjadi USD2,3 juta, dibandingkan 2013 senilai USD42,54 juta. Sedangkan debt to equity ratio (DER) perseroan tercatat sebesar 1,4 kali.
Harga saham Indika berkode INDY, Pada perdagangan kemarin, ditutup melemah Rp17 (5,3%)pada harga Rp302.
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.