Direktur Utama dan Chief Executive Officer INDF, Anthoni Salim di Jakarta, Kamis (30/4) mengatakan penurunan laba ini disebabkan selisih kurs yang belum terealisasi akibat melemahnya nilai tukar Rupiah.
"Memasuki 2015, kondisi makro ekonomi domestik masih kurang kondusif," katanya.
Menurut Anthoni, ditengah kondisi pasar yang penuh tantangan dan nilai tukar Rupiah yang masih terus terdepresiasi, kinerja operasional perseroan tetap tangguh tercermin dari keuntungan inti (core profit).
"Dengan tidak memperhitungkan akun non recurring dan selisih kurs, core profit mencerminkan kinerja opersional meningkat 11,6% menjadi Rp1,05 triliun dari Rp939,9 miliar," paparnya.
Adapun penjualan bersih secara konsolidasi hingga sepanjang tiga bulan pertama 2015 tercatat senilai Rp15,05 triliun hampir sama dengan tahun sebelumnya.
Kelompok usaha strategis (Grup) Produk Konsumen Bermerek (CBP), bogasari, agribisnis dan distribusi masing-masing memberikan kontribusi 52%,25%,15% dan 8% terhadap penjualan bersih konsolidasi.
saham . burajske
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.