Menurut Direktur Utama Wika Beton, Wilfred I.A Singkali,dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (30/4), penurunan ini dipicu oleh penurunan pendapatan usaha sekitar 47,47% menjadi Rp427,567 per Maret 2015 dari Rp814,035 miliar periode serupa tahun lalu. Di sisi lain, perseroan berhasil ditekan sekitar 42,63% dari Rp685,976 miliar per Maret 2014 menjadi Rp393,488 miliar per Maret 2015.
Pada pos beban usaha, perseroan membukukan kenaikan sekitar 28,17% menjadi Rp17,894 miliar pada kuartal I 2015 dari Rp13,964 miliar periode serupa tahun lalu. Alhasil, laba usaha tertekan sebesar 85,81% dari Rp114,094 miliar akhir Maret 2014 menjadi Rp16,185 miliar pada Maret 2015.
Kendati demikian, perseroan masih mencatat pendapatan bunga sebesar Rp2,918 miliar per Maret 2015 dari sebelumnya tercatat sebagai beban sebesar Rp7,846 miliar per Maret 2014. Sayangnya, selisih kurs membengkak sebesar Rp2,062 miliar per Maret 2015 menjadi Rp390,084 juta.
Hingga akhir Maret 2015, total liabilitas dan ekuitas perseroan masing-masing Rp1,553 triliun dan Rp2,218 triliun. Sedangkan total aset mencapai Rp3,772 triliun.
saham .bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.