Direktur Bekasi Fajar Erick Wihardja mengatakan, revisi tersebut tak lepas dari kondisi makro ekonomi, seperti depresiasi rupiah, pelemahan bursa di pasar modal, serta ketidakpastian di Eropa dan Tiongkok. "Ketudakstabilan mata uang membuat investor menahan diri masuk ke Indonesia, meski secara jangka panjang mereka tak membatalkan. Jadi, kita lebih realistis untuk turunkan marketing sales," ujarnya usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di kawasan industri MM2100 di Cibitung, Jawa Barat, Rabu (10/6).
Sepanjang kuartal I-2015, Bekasi Fajar berhasil menjual lahan industri seluas 8 ha di Cibitung senilai US$ 16 juta. Pencapaian ini melonjak tajam dari periode sama tahun 2014 yang hanya 3,5 ha. Dengan harga lahan rata-rata US$ 200 per meter persegi, nilai penjualan itu mencapai Rp 206,4 miliar, dengan asumsi kurs Rp 12.900 per dolar AS. Penyewaan infrastruktur pada kuartal I-2015 membukukan pertumbuhan penjualan 12 persen year on year (yoy) atau mencapai Rp 178,3 miliar.
Untuk menopang kinerja tahun ini, perusahaan akan mengandalkan penjualan lahan industri di semester dua tahun ini yang diperkirakan meningkat guna memenuhi kebutuhan investor Jepang. "Saat ini perusahaan-perusahaan yang menggunakan laporan keuangan kalender Jepang sedang menentukan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2015," kata dia.
Bekasi Fajar memiliki landbank seluas 600 ha, di mana 200 ha siap dijual. Selain penjualan lahan, perusahaan juga mengandalkan pemasukan dari penyewaan infrastruktur, seperti perhotelan, gudang, dan perkantoran di kawasan industri.
Untuk menggenjot pendapatan berulang (recurring income), pada tahun ini, perseoran akan membangun hotel dengan 200 kamar dan gedung perkantoran seluas 6.000 meter persegi di kawasan industri. "Berdasarkan riset, banyak investor terutama Jepang yang menginginkan hotel dan kantor di kawasan Cibitung," ujar Erick seraya menambahkan, saat ini separuh dari lahan kantor sudah dilirik investor.
Perusahaan mengganggarkan US$ 60 juta untuk belanja modal pada tahun ini yang berasal dari sindikasi dan kas internal. Belanja modal digunakan untuk pembangunan standard factory building serta hotel dan perkantoran di kawasan industri perseroan.
Catatan:
Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) didirikan tanggal 24 Agustus 1989 dan mulai beroperasi secara komersial tahun 1989. Kantor pusat BEST berkedudukan di Kawasan Industri MM 2100, Desa Gandasari, Kec. Cikarang Barat 17520 dengan kantor Perwakilan di Wisma Agro Manunggal Lt. 10, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 22 – Jakarta Selatan 12930 dan mempunyai proyek kavling tanah dan memiliki tanah untuk dikembangkan yang berkedudukan di Kec. Cikarang Barat, Kab. Bekasi, Jawa Barat.
Induk usaha utama BEST adalah PT Argo Manunggal Land Development (AMLD), sedangkan induk usaha utama BEST adalah kelompok usaha properti Argo Manunggal Grup, dan pengendali grup adalah keluarga The Ning King.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BEST adalah menjalankan usaha dalam bidang pembangunan dan pengelolaan kawasan industri dan perumahan. Saat ini, kegiatan usaha yang dijalankan BEST adalah pembangunan dan pengelolaan kawasan industri dan properti berikut seluruh sarana dan prasarana pendukungnya.
Pada tanggal 29 Maret 2012, BEST memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BEST (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.765.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp170,- per saham disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak 882.500.000 dengan pelaksanaan sebesar Rp200,- per saham. Setiap pemegang saham Waran berhak membeli satu saham perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 Oktober 2012 sampai dengan 10 April 2015. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 April 2012.
http://www.beritasatu.com/pasar-modal/281348-bekasi-fajar-turunkan-penjualan-lahan-jadi-1520-ha.html
saham . bursajske
Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) didirikan tanggal 24 Agustus 1989 dan mulai beroperasi secara komersial tahun 1989. Kantor pusat BEST berkedudukan di Kawasan Industri MM 2100, Desa Gandasari, Kec. Cikarang Barat 17520 dengan kantor Perwakilan di Wisma Agro Manunggal Lt. 10, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 22 – Jakarta Selatan 12930 dan mempunyai proyek kavling tanah dan memiliki tanah untuk dikembangkan yang berkedudukan di Kec. Cikarang Barat, Kab. Bekasi, Jawa Barat.
Induk usaha utama BEST adalah PT Argo Manunggal Land Development (AMLD), sedangkan induk usaha utama BEST adalah kelompok usaha properti Argo Manunggal Grup, dan pengendali grup adalah keluarga The Ning King.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BEST adalah menjalankan usaha dalam bidang pembangunan dan pengelolaan kawasan industri dan perumahan. Saat ini, kegiatan usaha yang dijalankan BEST adalah pembangunan dan pengelolaan kawasan industri dan properti berikut seluruh sarana dan prasarana pendukungnya.
Pada tanggal 29 Maret 2012, BEST memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BEST (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.765.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp170,- per saham disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak 882.500.000 dengan pelaksanaan sebesar Rp200,- per saham. Setiap pemegang saham Waran berhak membeli satu saham perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 Oktober 2012 sampai dengan 10 April 2015. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 April 2012.
http://www.beritasatu.com/pasar-modal/281348-bekasi-fajar-turunkan-penjualan-lahan-jadi-1520-ha.html
saham . bursajske
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.