
Selain itu, perseroan juga mencatatkan rugi usaha sebesar Rp469,95 miliar di kuartal I-2015, dari raihan posisi laba usaha sebesar Rp142,30 miliar di kuartal I-2014. Rugi sebelum pajak mencapai Rp463,04 miliar di kuartal I-2015, dari raihan posisi laba sebelum pajak sebesar Rp107,24 miliar di kuartal I-2014. Rugi bruto yang diderita mencapai Rp75,28 miliar di kuartal I-2015, dari raihan laba bruto sebesar Rp429,85 miliar di kuartal I-2014.
Sementara itu, beban layanan menjadi Rp300,74 miliar di kuartal I-2015, dari posisi beban layanan sebesar Rp149,23 miliar di kuartal I-2014. Sedangkan rugi yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp205,32 miliar di kuartal I-2015, dari posisi laba sebesar Rp7,92 miliar di kuartal I-2014.
Sekedar diketahui, pada tanggal 9 Desember 1998, perseroan mendapatkan Izin Prinsip dari Departemen Penerangan Republik Indonesia untuk mengoperasikan kegiatan usaha TV Kabel dan perseroan memperoleh Izin Penyelenggaraan Siaran Televisi Berlangganan melalui Kabel (Izin Tetap) pada tanggal 23 Agustus 1999.
Dengan diperolehnya Izin Penyelenggaraan Siaran Televisi Berlangganan melalui kabel tersebut, perseroan juga mendapat fasilitas PMDN berdasarkan surat Menteri Negara Investasi/BKPM No. 41/I/PMDN/1999 tanggal 30 Juni 1999 untuk melakukan jasa penyelenggaraan siaran TV berlangganan dan jasa multimedia melalui kabel.
Perseroan memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal 1 Maret 1999 dengan memakai label bisnis "Kabelvision". Pada tanggal 19 Juni 2007, perseroan menggunakan label bisnis "First Media" dengan tiga unit bisnis utama yaitu: HomeCable (layanan televisi berbayar), FastNet (jasa high speed broadband internet), dan DataComm (Data Komunikasi berkecepatan tinggi untuk keperluan bisnis).
saham . bursajkse
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.